­

Kilas Balik

by - Januari 17, 2022

 



Aku mencoba mengingat kembali apa-apa yang terjadi pada tahun lalu. Tahun 2021. Apa saja yang menyenangkan dan menghancurkan. Siapa saja yang datang dan hilang. Di mana saja kakiku berkunjung dan merasa pulang. Kapan saja aku merasa tenang dan terguncang. Bagaimana saja upayaku menenangkan diri dan melewati hari.

2021 kelam yang berwarna-warni, pun cerah yang hitam legam. Keduanya terjadi seperti imbang. Semakin meyakinkanku bahwa senang dan sedih, derita dan bahagia, saling berdampingan. Tidak ada yang benar-benar unggul salah satunya. Bahwa bumi ini berputar tidak hanya untuk satu manusia. Jatuh bangunnya pada setiap kehidupan manusia akan selalu ada. Kita semua merasakannya.

Awal tahun, tidak terlalu baik untuk diulang, namun baik untuk dikenang dan dijadikan pelajaran. Pelajaran paling penting bagiku saat itu adalah bagaimana cara mengelola emosi. Mengelola emosi bagai sebuah pelajaran yang tak berkesudah. Akan selalu ada masa yang mempertemukanku dengannya. Dengan sebuah emosi yang memuncak dan hendak meledak. Disitulah aku diminta untuk mengelolanya supaya emosiku tak mengeluarkan api yang membakar dikiriku dan orang lain. Sulit, sulit sekali. Tetapi, aku terus belajar untuk mengelolanya, dan bukan memendamnya.

Berada di suasana rumah yang baru, menjadi salah satu kebaikan tersendiri. Meski, kami masih tak bisa lari dari rantainya. Rantai yang ia lilit di leher kami. Itu pun menjadi satu yang aku sesalkan, sedihkan, dan terus bertanya mengapa dan kapan. Mengapa harus begini? Dan kapan akan berakhir? Yaaa... hal itu tak pernah mudah dilalui. Kami belum juga bertemu pada titik akhirnya. Penghujung dari semua kelelahan.

You May Also Like

0 comment