Si Semata Wayang #Narasumber1

by - April 14, 2018

Shindi Febrianik gadis kelahiran 01 Maret 2001. Dia adalah narasumber pertama saya. Pada 06 Januari 2018 saya mewawancarainya di Kedai Moo Nyusu. Saya mengatakan kepadanya bahwa dia adalah pilihan yang hidupnya menarik untuk saya ulas menurut saya. Tapi dia tidak percaya, dia mengatakan bahwa tidak ada yang menarik dari hidupnya kemudian saya tertawa. Bukan karena meremehkannya, tapi karena lucu melihatnya bahkan tidak menyadari kelebihannya sendiri, ia hanya tahu apa-apa yang kurang dalam hidup dan dirinya.
Dia adalah anak semata wayang dari pengemudi online dan penjual ayam bakar. Saya melihat kegigihannya serta keceriaannya di setiap hari kebetulan dia adalah adik kelas saya. Dalam penuh tekanan, dia selalu membantu ibunya dan mengatakan bahwa itu sudahlah kewajibannya sebagai anak. Meski hobinya sering kali dianggap hal yang tidak penting, tapi ia selalu berusaha dan selalu mengembangkannya. Ia gemar bahasa Inggris dan ingin mempelajarinya lebih dalam lagi. Di samping mengidolakan One Direction, ia sambil terus menggali potensinya dalam berbahasa Inggris, mencuri-curi waktu.
Saya sedikit memberinya masukan untuknya agar lebih giat dan termotivasi untuk melangkah maju serta tidak merasa sendirian dalam melakukan perubahan yang positif. Hingga suatu waktu saya temui dia lagi dan bertanya bagaimana kabarnya, dia menjawab lebih baik. Dia juga mengatakan bahwa orang tuanya sudah mendukungnya untuk mempelajari bahasa Inggris lebih dalam dan memberi waktu luang untuknya. Saya senang bisa bermanfaat, saya senang mengenalnya.
Hal yang dapat diambil darinya adalah kebaktiannya pada orang tua. Membantu orang tua dan berusaha meredam dirinya.



Terima kasih telah menginspirasi.


You May Also Like

1 comment

  1. Bagaimana saya menuliskannya? Saya terharu,speechles. Terimakasih. For all. Kamu yg telah membuka jalan pemikiran saya sehingga saya alhamdulillah sudah mengenal diri saya sendiri. Kamu yg selalu men support saya, membuat saya yakin terhadap suatu hal yg menurut saya tdk bisa saya lakukan yg nyatanya saat ini sedang saya lakukan. Yg jelas rasa terimakasih ini sulit ditulis dalam bentuk komentar. Yg hrs kamu tahu. Kamu bukan hanya motivator saya, bukan juga sekedar teman atau kakak kelas. Thanks for everything u gave to me.
    All the love, S.

    BalasHapus