Latar Belakang Proyek Wawancara

by - April 14, 2018

Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan, tidak ada yang sempurna di dunia ini. Lalu mengapa masih ada saja yang saling menertawakan kekurangan satu sama lain? Mengapa salalu  mengkritisi sesuatu yang salah tanpa mencoba mengapresiasi yang sudah benar?

Aku sangat tidak respect pada seseorang yang selalu saja menilai orang lain dari luarnya (penampilan) saja. Mereka menjuluki seseorang hanya berdasarkan apa yang terlihat tanpa mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, apa latar belakangnya. Tak jarang mereka menertawakan kelemahannya yang begitu menonjol, seperti; pendek, gendut, berkulit hitam, cara jalannya yang aneh, wajah yang tidak cantik atau tampan menurut mereka, melalukan hal yang salah saat bicara di depan umum (khususnya di depan kelas), hal-hal yang berasal dari kekurangan seseorang lainnya yang seakan-akan mereka jadikan bahan candaan. Mereka mengesampingkan perasaannya, terluka atau tidaknya setelah mereka tertawai dengan begitu puasnya, seolah merekalah yang paling sempurna. Yang mereka pikirkan hanyalah; “dia lucu dan saya harus tertawa”. Kekurangan seseorang bukanlah kelucuan, mungkin sebagian besar dari orang-orang yang memiliki kekurangan tidak menginginkan itu ada pada dirinya, lalu mereka menertawakannya. Bisakah disimpulkan bagaimana perasaannya?

Selain itu, sebagian dari mereka ada yang tidak suka melihatnya memiliki prestasi, percaya diri, pandai bicara di depan umum, ramah dan sebagainya. Mereka menganggap itu adalah hal yang dibuat-buat, tidak natural dan hanya cari perhatian saja. Banyak juga yang berpikir dia hanya mengejar jabatan tinggi saat lebih rajin bekerja, ingin dipandang dan terlalu terobsesi. Mereka membicarakannya bersama teman-teman mereka dengan opini-opini buruk yang tertera di otak mereka yang secara tidak langsung menghasut orang lain untuk ikut tidak menyukainya.

Inilah mengapa aku membuat proyek wawanca dengan narasumbernya adalah orang-orang yang berada di sekitarku. Aku ingin minimal menjadi orang yang tidak menilai orang lain dari tampilannya saja, tidak berburuk sangka, tidak mencaci maki di belakang tanpa tahu kebenarannya, dan tidak beropini miring tentang seseorang yang aku lihat yang belum aku kenal kehidupannya lebih dalam. Aku ingin memahaminya dan menilainya dari ceritanya secara langsung. Cukup aku, jika mereka tidak mau mengerti. Karena biasanya mereka hanya penasaran, tanpa benar-benar peduli.

Dari situ aku mengerti, dari situ aku memahami, dari situ aku tahu bahwa setiap orang memiliki sisi uniknya masing-masing. Membuka lebar-lebar pandanganku terhadap sebab-akibat perilaku seseorang. Aku jadi sangat percaya bahwa selalu ada hal yang bisa dipelajari dari kehidupan seseorang. Seburuk apapun mereka menjulukinya, dia tetap mempunyai hal istimewa yang dapat dipelajari. Bukan ditertawakan.

Kalau dia bilang aku menginspirasi, tidak, justru dia yang telah memberi banyak inspirasi untukku. Aku sangat senang bisa dipercaya, bisa mendengarkan langsung cerita seseorang yang membuka mataku lebar-lebar hingga dalam hatiku selalu berkata “Ternyata ini alasannya.”. Iya, karena semua yang terjadi di dunia ini beralasan, apapun itu.


Untuk orang-orang yang akan aku tuliskan dalam blog selanjutnya, aku mengucapkan terima kasih yang begitu tulus dari hatiku. Terima kasih telah berbagi pengalaman, bertukar pikiran, dan memercayakanku.



You May Also Like

0 comment