Latar Belakang Proyek Wawancara
Setiap orang
memiliki kelebihan dan kekurangan, tidak ada yang sempurna di dunia ini. Lalu
mengapa masih ada saja yang saling menertawakan kekurangan satu sama lain? Mengapa
salalu mengkritisi sesuatu yang salah
tanpa mencoba mengapresiasi yang sudah benar?
Aku sangat
tidak respect pada seseorang yang
selalu saja menilai orang lain dari luarnya (penampilan) saja. Mereka menjuluki
seseorang hanya berdasarkan apa yang terlihat tanpa mencari tahu apa yang
sebenarnya terjadi, apa latar belakangnya. Tak jarang mereka menertawakan
kelemahannya yang begitu menonjol, seperti; pendek, gendut, berkulit hitam,
cara jalannya yang aneh, wajah yang tidak cantik atau tampan menurut mereka,
melalukan hal yang salah saat bicara di depan umum (khususnya di depan kelas),
hal-hal yang berasal dari kekurangan seseorang lainnya yang seakan-akan mereka
jadikan bahan candaan. Mereka mengesampingkan perasaannya, terluka atau tidaknya
setelah mereka tertawai dengan begitu puasnya, seolah merekalah yang paling
sempurna. Yang mereka pikirkan hanyalah; “dia lucu dan saya harus tertawa”. Kekurangan
seseorang bukanlah kelucuan, mungkin sebagian besar dari orang-orang yang
memiliki kekurangan tidak menginginkan itu ada pada dirinya, lalu mereka
menertawakannya. Bisakah disimpulkan bagaimana perasaannya?
Selain itu,
sebagian dari mereka ada yang tidak suka melihatnya memiliki prestasi, percaya
diri, pandai bicara di depan umum, ramah dan sebagainya. Mereka menganggap itu
adalah hal yang dibuat-buat, tidak natural dan hanya cari perhatian saja. Banyak
juga yang berpikir dia hanya mengejar jabatan tinggi saat lebih rajin bekerja,
ingin dipandang dan terlalu terobsesi. Mereka membicarakannya bersama
teman-teman mereka dengan opini-opini buruk yang tertera di otak mereka yang
secara tidak langsung menghasut orang lain untuk ikut tidak menyukainya.
Inilah mengapa aku membuat proyek wawanca dengan narasumbernya adalah orang-orang yang
berada di sekitarku. Aku ingin minimal menjadi orang yang tidak menilai
orang lain dari tampilannya saja, tidak berburuk sangka, tidak mencaci maki di
belakang tanpa tahu kebenarannya, dan tidak beropini miring tentang seseorang
yang aku lihat yang belum aku kenal kehidupannya lebih dalam. Aku ingin
memahaminya dan menilainya dari ceritanya secara langsung. Cukup aku, jika mereka tidak mau mengerti. Karena biasanya
mereka hanya penasaran, tanpa benar-benar peduli.
Dari situ aku mengerti, dari situ aku memahami, dari situ aku tahu bahwa setiap orang
memiliki sisi uniknya masing-masing. Membuka lebar-lebar pandanganku terhadap sebab-akibat perilaku seseorang. Aku jadi sangat percaya bahwa selalu
ada hal yang bisa dipelajari dari kehidupan seseorang. Seburuk apapun mereka
menjulukinya, dia tetap mempunyai hal istimewa yang dapat dipelajari. Bukan ditertawakan.
Kalau dia
bilang aku menginspirasi, tidak, justru dia yang telah memberi banyak
inspirasi untukku. Aku sangat senang bisa dipercaya, bisa mendengarkan
langsung cerita seseorang yang membuka mataku lebar-lebar hingga dalam hatiku selalu berkata “Ternyata ini alasannya.”. Iya, karena semua yang terjadi
di dunia ini beralasan, apapun itu.
Untuk orang-orang
yang akan aku tuliskan dalam blog selanjutnya, aku mengucapkan terima kasih
yang begitu tulus dari hatiku. Terima kasih telah berbagi pengalaman,
bertukar pikiran, dan memercayakanku.
0 comment