twitter facebook instagram pinterest linkedin

Sky Cantiki

Menulis untuk hidup

Shindi Febrianik gadis kelahiran 01 Maret 2001. Dia adalah narasumber pertama saya. Pada 06 Januari 2018 saya mewawancarainya di Kedai Moo Nyusu. Saya mengatakan kepadanya bahwa dia adalah pilihan yang hidupnya menarik untuk saya ulas menurut saya. Tapi dia tidak percaya, dia mengatakan bahwa tidak ada yang menarik dari hidupnya kemudian saya tertawa. Bukan karena meremehkannya, tapi karena lucu melihatnya bahkan tidak menyadari kelebihannya sendiri, ia hanya tahu apa-apa yang kurang dalam hidup dan dirinya.
Dia adalah anak semata wayang dari pengemudi online dan penjual ayam bakar. Saya melihat kegigihannya serta keceriaannya di setiap hari kebetulan dia adalah adik kelas saya. Dalam penuh tekanan, dia selalu membantu ibunya dan mengatakan bahwa itu sudahlah kewajibannya sebagai anak. Meski hobinya sering kali dianggap hal yang tidak penting, tapi ia selalu berusaha dan selalu mengembangkannya. Ia gemar bahasa Inggris dan ingin mempelajarinya lebih dalam lagi. Di samping mengidolakan One Direction, ia sambil terus menggali potensinya dalam berbahasa Inggris, mencuri-curi waktu.
Saya sedikit memberinya masukan untuknya agar lebih giat dan termotivasi untuk melangkah maju serta tidak merasa sendirian dalam melakukan perubahan yang positif. Hingga suatu waktu saya temui dia lagi dan bertanya bagaimana kabarnya, dia menjawab lebih baik. Dia juga mengatakan bahwa orang tuanya sudah mendukungnya untuk mempelajari bahasa Inggris lebih dalam dan memberi waktu luang untuknya. Saya senang bisa bermanfaat, saya senang mengenalnya.
Hal yang dapat diambil darinya adalah kebaktiannya pada orang tua. Membantu orang tua dan berusaha meredam dirinya.



Terima kasih telah menginspirasi.


Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan, tidak ada yang sempurna di dunia ini. Lalu mengapa masih ada saja yang saling menertawakan kekurangan satu sama lain? Mengapa salalu  mengkritisi sesuatu yang salah tanpa mencoba mengapresiasi yang sudah benar?

Aku sangat tidak respect pada seseorang yang selalu saja menilai orang lain dari luarnya (penampilan) saja. Mereka menjuluki seseorang hanya berdasarkan apa yang terlihat tanpa mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, apa latar belakangnya. Tak jarang mereka menertawakan kelemahannya yang begitu menonjol, seperti; pendek, gendut, berkulit hitam, cara jalannya yang aneh, wajah yang tidak cantik atau tampan menurut mereka, melalukan hal yang salah saat bicara di depan umum (khususnya di depan kelas), hal-hal yang berasal dari kekurangan seseorang lainnya yang seakan-akan mereka jadikan bahan candaan. Mereka mengesampingkan perasaannya, terluka atau tidaknya setelah mereka tertawai dengan begitu puasnya, seolah merekalah yang paling sempurna. Yang mereka pikirkan hanyalah; “dia lucu dan saya harus tertawa”. Kekurangan seseorang bukanlah kelucuan, mungkin sebagian besar dari orang-orang yang memiliki kekurangan tidak menginginkan itu ada pada dirinya, lalu mereka menertawakannya. Bisakah disimpulkan bagaimana perasaannya?

Selain itu, sebagian dari mereka ada yang tidak suka melihatnya memiliki prestasi, percaya diri, pandai bicara di depan umum, ramah dan sebagainya. Mereka menganggap itu adalah hal yang dibuat-buat, tidak natural dan hanya cari perhatian saja. Banyak juga yang berpikir dia hanya mengejar jabatan tinggi saat lebih rajin bekerja, ingin dipandang dan terlalu terobsesi. Mereka membicarakannya bersama teman-teman mereka dengan opini-opini buruk yang tertera di otak mereka yang secara tidak langsung menghasut orang lain untuk ikut tidak menyukainya.

Inilah mengapa aku membuat proyek wawanca dengan narasumbernya adalah orang-orang yang berada di sekitarku. Aku ingin minimal menjadi orang yang tidak menilai orang lain dari tampilannya saja, tidak berburuk sangka, tidak mencaci maki di belakang tanpa tahu kebenarannya, dan tidak beropini miring tentang seseorang yang aku lihat yang belum aku kenal kehidupannya lebih dalam. Aku ingin memahaminya dan menilainya dari ceritanya secara langsung. Cukup aku, jika mereka tidak mau mengerti. Karena biasanya mereka hanya penasaran, tanpa benar-benar peduli.

Dari situ aku mengerti, dari situ aku memahami, dari situ aku tahu bahwa setiap orang memiliki sisi uniknya masing-masing. Membuka lebar-lebar pandanganku terhadap sebab-akibat perilaku seseorang. Aku jadi sangat percaya bahwa selalu ada hal yang bisa dipelajari dari kehidupan seseorang. Seburuk apapun mereka menjulukinya, dia tetap mempunyai hal istimewa yang dapat dipelajari. Bukan ditertawakan.

Kalau dia bilang aku menginspirasi, tidak, justru dia yang telah memberi banyak inspirasi untukku. Aku sangat senang bisa dipercaya, bisa mendengarkan langsung cerita seseorang yang membuka mataku lebar-lebar hingga dalam hatiku selalu berkata “Ternyata ini alasannya.”. Iya, karena semua yang terjadi di dunia ini beralasan, apapun itu.


Untuk orang-orang yang akan aku tuliskan dalam blog selanjutnya, aku mengucapkan terima kasih yang begitu tulus dari hatiku. Terima kasih telah berbagi pengalaman, bertukar pikiran, dan memercayakanku.



Newer Posts
Older Posts

Pemilik Ruang


Halo, selamat datang di Ruang Tenang! Senang mengetahuimu mengunjungi ruanganku, tempat aku melarikan diri dari kegaduhan dunia. Di sini kau akan bertemu sekat-sekat ruang dalam kepalaku yang begitu sesak menjadi untaian kata-kata.

Mari Berteman

Labels

Berdikari Jurnal Karya Teman Hidup

Blog Archive

  • ►  2022 (9)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (6)
  • ►  2021 (1)
    • ►  Desember (1)
  • ►  2020 (11)
    • ►  Desember (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2019 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Februari (2)
  • ▼  2018 (5)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (1)
    • ▼  April (2)
      • Si Semata Wayang #Narasumber1
      • Latar Belakang Proyek Wawancara
  • ►  2015 (10)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2014 (3)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (2)


FOLLOW ME @INSTAGRAM





Created with by BeautyTemplates | Distributed by blogger templates