Datang kemudian Hilang
Manusia bertemu dengan ribuan orang setiap harinya, dan di antara ribuan orang itu pasti ada yang akan menjadi bagian di hidupnya. Datang dan hilang, tampaknya itulah sifat manusia. Aku tidak mengerti mengapa banyak sekali seseorang seperti itu. Ia datang kemudian hilang, meninggalkan jejak di hati. Aku tahu, itu pasti ada sebabnya dan itu hanya sebelah pihak yang mengetahuinya.
Seseorang yang baru akan
datang di kehidupan kamu dan menjadi seseorang yang mempunyai arti penting di
dalam hidup kamu. Ia memberikan sejuta kebahagian setiap harinya, memberikan
sebuah tawa, hingga terbentuk sebuah kenyamanan. Semakin lama semakin dalam
rasa itu, semakin merasa bahagia ada di dekatnya. Sesaat tak bersamanya kamu
akan merasa lebih hampa, seperti sandal yang hilang salah satunya. Sejauh apa
pun dia, matamu akan selalu bisa mendeteksi keberadaannya, memperhatikan setiap
tingkahnya. Siapa pun yang pernah datang berkunjung ke hatimu, kamu tidak
pernah lepas darinya. Selalu ingin bersamanya. Membuat hari-hari kecil menjadi lebih
istimewa, menjalani kebersamaan, dan serasa semua beban menjadi nikmat ketika
kamu bersamanya. Ada harapan ketika kamu menaruh hati lebih dalam lagi
kepadanya. Selalu ingin berada di sampingnya, menjadi satu-satunya manusia yang
mampu menghapuskan lukanya, dan yang paling utama adalah tidak pernah ingin
kehilangannya.
Tetapi, tidak bisa dipungkiri
semua yang datang akan hilang, akan pergi. Walau pun janji terucap suci tetapi
hati bisa saja merubahnya. Lagi-lagi ini adalah faktor kenyamanan. Menyayangi seseorang
seperti apa pun saat ini, belum tentu dikemudian hari akan tetap seperti ini. Ketika
seseorang yang teramat kamu sayangi hilang jauh dari hidupmu ketahuilah faktor
terbesar ada pada diri kamu yang mungkin ia tidak pernah ingin mengatakan yang
sebenarnya. Jauh tersimpan di lubuk hati, merasa pedih saat ia pergi. Hari esok
setelah ia menghilang hati selalu merasa kehilangan sosok sepertinya. Melupakan
bukan cara terampuh dan termudah. Kamu munafik jika harus memaksa diri kamu
terus melupakannya dalam ingatan kamu. Bersikap baik kepadanya walau pun dia
terkesan tidak ingin kamu dihidupnya lagi. Menjauhlah perlahan, bersikaplah
sepertinya yang hilang begitu cepat dari hidupmu.
Teruntuk seseorang yang telah
hilang dari hidupku, hati selalu ingin membangun cerita seperti dulu walau mungkin
kamu memiliki manusia baru yang jauh lebih bisa membuatmu bahagia. Aku sadar melupakanmu
bukan cara terampuh untuk benar-benar bersikap biasa saja, tapi dengan hadirnya
manusia baru pula di hidupku.
0 comment